HISTORIS.id – Israel meminta Dewan Keamanan PBB segera menggelar rapat darurat, menyusul serangan Iran terhadap negaranya.
Permintaan tersebut dilayangkan melalui surat resmi yang dikirimkan Duta Besar Israel untuk PBB kepada Presiden Dewan Keamanan PBB Vanessa Frazier.
Dalam surat tersebut, serangan udara Iran disebut sebagai pelanggaran terhadap kedaulatan Israel.
“Iran telah melancarkan serangan langsung dari dalam wilayahnya lebih dari 200 drone, rudal jelajah, dan rudal balistik ke arah Israel. Serangan tersebut merupakan eskalasi yang parah dan berbahaya” demikian pernyataan Israel, Minggu (4/4/2024).
Rapat rencananya akan digelar pada Minggu (14/4/2024) sekitar pukul 16.00 waktu setempat.
Israel juga menuntut DKK PBB mengutuk Iran atas pelanggaran berat ini dan menetapkan Korps Garda Revolusi Islam (IGRC), angkatan bersenjata yang membela pemerintah revolusioner Teheran, sebagai organisasi teroris.
“Serangan Iran merupakan ancaman serius terhadap perdamaian dan keamanan global dan saya berharap Dewan Keamanan akan menggunakan segala cara untuk mengambil tindakan nyata terhadap Iran,” kata Duta Besar Israel untuk PBB Gilad Erdan dalam sebuah postingan di X pribadinya.
Tak nanya itu, Gilad juga meminta supaya DK PBB menetapkan Korps Garda Revolusi Iran sebagai organisasi teroris. Ia beranggapan serangan Iran menjadi ancaman terhadap perdamaian dunia.
“Saya berharap Dewan Keamanan akan bertindak melawan Iran dengan segala caranya,” katanya.
Iran melancarakan serangan ke wilayah Israal dengan drone peledak dan rudal, Sabtu (13/4/2024) malam. Israel menyatakan serangan ke Israel merupakan respons atas “banyak kejahatan” yang dilakukan Israel, termasuk serangan terhadap bagian konsuler Kedutaan Besar Iran di Damaskus pada 1 April 2024. (*)