HISTORIS.id – Belakangan ini, publik dihebohkan dengan peretasan yang melanda Pusat Data Nasional (PDN). Salah satu tokoh yang memberikan tanggapannya adalah Teguh Aprianto, seorang konsultan keamanan siber yang berbasis di Jakarta. Siapakah sebenarnya Teguh Aprianto, dan apa kata beliau tentang peretasan PDN?
Keahlian dan Pengalaman Teguh Aprianto
Teguh Aprianto dikenal sebagai pendiri komunitas Ethical Hacker Indonesia pada tahun 2018. Komunitas ini menjadi tempat bagi para penggiat ethical hacking yang menggunakan keahlian mereka untuk memperbaiki keamanan siber. Ethical hacking sendiri adalah jenis hacking yang bertujuan untuk menemukan kelemahan sistem dengan tujuan untuk meningkatkan keamanan.
Sebelumnya, Teguh Aprianto telah berkontribusi sebagai konsultan keamanan siber untuk perusahaan-perusahaan ternama seperti Visinema dan Antikode. Pengalamannya dalam memerangi pembajakan digital dan konsultasi keamanan siber membuatnya dikenal luas dalam dunia teknologi informasi di Indonesia.
Tanggapannya terhadap Peretasan PDN
Dalam sebuah podcast yang dipandu oleh Deddy Corbuzier di kanal YouTube-nya, Teguh Aprianto dengan percaya diri menyatakan bahwa dia mampu meretas sistem digital milik instansi pemerintahan dalam waktu kurang dari 5 menit. Pernyataan ini mengundang perhatian publik, terutama setelah PDN menjadi target serangan yang melumpuhkan sejumlah layanan pemerintahan.
Menurut Teguh, keberhasilan meretas instansi pemerintah tidaklah sesulit yang dibayangkan banyak orang. Dengan banyaknya aplikasi dan akses internal yang ada, ia menegaskan bahwa meretas menjadi perkara yang relatif mudah bagi mereka yang memiliki keahlian di bidang ini.
Perannya dalam Advokasi Keamanan Digital
Selain aktif sebagai praktisi keamanan siber, Teguh juga terlibat dalam TRACE (Tim Reaksi Cepat), sebuah kolektif individu dan organisasi di bidang keamanan digital di Indonesia. Kelompok ini memberikan dukungan khusus kepada kelompok-kelompok yang rentan terhadap ancaman siber, termasuk jurnalis, aktivis, dan pembela hak asasi manusia.
Tidak hanya itu, Teguh juga terlibat dalam periksadata.com dan menjadi penggerak di osint.sh, sebuah platform yang menyediakan berbagai tools open source intelligence untuk investigasi dan pengumpulan informasi dari sumber-sumber terbuka.
Teguh Aprianto adalah contoh nyata dari para ahli keamanan siber di Indonesia yang aktif dalam menghadapi tantangan keamanan digital. Dengan pengalamannya yang luas dan keterlibatannya dalam komunitas ethical hacking, Teguh memberikan pandangan yang berharga tentang pentingnya meningkatkan pertahanan siber di tingkat pemerintahan dan swasta.
Peretasan PDN menjadi momentum untuk mempertanyakan sejauh mana sistem keamanan siber pemerintah sudah memadai dan apa yang dapat dilakukan untuk menghadapi ancaman serupa di masa depan.
