HISTORIS.id – Safari Ramadan sangat akrab didengar saat Ramadan tiba, biasanya para pemimpin atau pejabat di Indonesia dalam kegiatan itu turun langsung ke tengah masyarakat untuk “belanja” masalah.

Ternyata, Safari Ramadan pertama kali digelar oleh Menteri Penerangan Harmoko yang menjabat pada 1983-1997 silam. Kegiatan ini semakin intens ketika Harmoko dipercaya menjadi Ketua Umum Golkar pada 1993–1998.
Dikutip dari KOMPAS, Safari Ramadan era Orde Baru tersebut, bisanya dilaksanakan selama 10 sampai 14 hari setiap bulan Ramadan dengan berkunjung ke sejumlah daerah.
Saking seringnya kegiatan ini dilakukan, Kementerian Penerangan saat itu sampai menerbitkannya dalam bentuk buku berjudul “Kunjungan Kerja Menteri Penerangan RI Safari Ramadan” dan “Safari Ramadhan Menteri Penerangan.”
Setiap kali berkeliling daerah, biasanya Harmoko akan datang ke Pondok Pesantren, bertemu tokoh masyarakat dan kepala daerah. Di sana, Harmoko akan memberikan ceramah agama yang disisipi pesan-pesan pembangunan.
Tak lupa ada juga pemberian gelar atau baju adat buat Harmoko. Di Sumatera, misalnya, dia pernah mendapatkan galar Buya Haji Ahmad Harmoko.
Sementara di Ponpes AC/DC Wathoniyah Islamiyah Karanganyar, Kebumen, Jawa Tengah Harmoko dikukuhkan sebagai santri dengan nomor induk 532.
Dalam salah satu buku “Safari Ramadan Menteri Penerangan 1984-1989” disebutkan pesan Harmoko, “Semangat Ramadan ternyata sejalan dengan semangat efisien yang sedang digalakkan: prihatin, sederhana, hemat dan tepat guna.”
Setiap kali Harmoko datang dia akan disambut masyarakat dan Ormas KNPI (Komite Nasional Pemuda Indonesia) dan AMPI (Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia) yang meneriakkan “Hidup Harmoko” baik saat tiba maupun meninggalkan lokasi.
Safari Ramadan dinilai berhasil membuat Golkar unggul dalam beberapa kali pemilu dan meningkatkan pamor pemerintah serta pamor Harmoko sendiri.
Setelah rezim Orde Baru tumbang, rupanya kegiatan safari Ramadan tidak berhenti hingga kini. Bahkan hampir semua partai politik meneruskan tradisi Harmoko ini.