HISTORIS.id – Polisi Republik Indonesia (Polri) adalah lembaga yang bertugas menjaga keamanan dan ketertiban, menegakkan hukum, serta memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat. Berikut adalah rangkuman sejarah dan perkembangan Polri:
Masa Kolonial Belanda
Institusi kepolisian di Indonesia dimulai pada masa kolonial Belanda. Pada awal abad ke-20, Belanda mendirikan organisasi kepolisian untuk menjaga keamanan di daerah jajahan.
Pada tahun 1867, Belanda membentuk Korps Politie di Batavia (sekarang Jakarta) yang kemudian berkembang ke wilayah-wilayah lainnya.
Masa Pendudukan Jepan
Ketika Jepang menduduki Indonesia pada tahun 1942-1945, mereka mengambil alih struktur kepolisian Belanda dan menyesuaikannya dengan kebutuhan mereka.
Jepang kemudian membentuk berbagai satuan kepolisian seperti Keibodan (organisasi keamanan rakyat) dan Tokubetsu Keisatsutai (pasukan polisi khusus).
Masa Kemerdekaan
Setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945, polisi di Indonesia berubah menjadi Polisi Republik Indonesia (Polri).
Pada 19 Agustus 1945, Polri secara resmi dibentuk dengan nama Panitia Keamanan Rakyat yang dipimpin oleh Raden Said Soekanto Tjokrodiatmodjo sebagai Kepala Kepolisian Negara pertama.
Orde Lama
Dibentuknya Djawatan Kepolisian Negara yang berada di bawah Kementerian Dalam Negeri. Polri menjadi lembaga yang mandiri dan bertanggung jawab langsung kepada Presiden.
Setelah Dekrit Presiden 5 Juli 1959, Polri menjadi bagian dari Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI).
Orde Baru
Pada masa Orde Baru, Polri tetap berada di bawah ABRI, bersama dengan TNI AD, AL, dan AU.
Polri memiliki peran ganda, yaitu sebagai aparat keamanan dan ketertiban serta sebagai bagian dari pertahanan negara.
Reformasi
Pada tahun 1999, Polri dipisahkan dari ABRI dan menjadi lembaga independen yang bertanggung jawab langsung kepada Presiden, sesuai dengan Tap MPR No. VI/MPR/2000 dan Tap MPR No. VII/MPR/2000.
Kemudian Polri mulai melakukan berbagai reformasi internal untuk meningkatkan profesionalisme, akuntabilitas, dan transparansi.
Polri terus berupaya meningkatkan penggunaan teknologi dalam operasionalnya, seperti sistem informasi kepolisian dan manajemen kriminal.
Selanjutnya, Polri menjalin kerjasama dengan berbagai negara dan organisasi internasional untuk memerangi kejahatan transnasional seperti terorisme, narkotika, dan perdagangan manusia.
Struktur Organisasi
Kepala Polri (Kapolri) adalah pemimpin tertinggi dalam struktur organisasi Polri.
Polri memiliki berbagai divisi yang menangani fungsi-fungsi khusus seperti reserse kriminal, lalu lintas, intelijen, dan pengamanan.
Saat ini, Polri menghadapi berbagai tantangan dalam era modern, termasuk kejahatan siber, terorisme, dan perubahan sosial. Untuk menghadapinya, Polri terus melakukan pembaruan dan penyesuaian strategi serta meningkatkan profesionalisme dan kualitas sumber daya manusia.
Itulah rangkuman singkat mengenai sejarah dan perkembangan Polri dari masa ke masa.